Kejadian dramatis dialami oleh Capt. Ricosetta Mafella, pilot dari maskapai Batik Air dengan Kode ID6231. Pesawat Airbus A320 yang dibawanya tinggal landas (takeoff) saat sebelum terjadi gempa bumi yang melanda Palu pada Jumat (28/9/2018) sore lalu, sebelum menara ATC bandara roboh.
Cerita tersebut beredar di sejumlah sosial media grup percakapan instan, Capt. Fella menceritakan kejadian hari itu adalah hari terakhirnya terbang bersama Batik Air, lusa ia sudah kembali ke Lion Air (Batik Air dan Lion Air tergabung dalam Lion Group).
Ketika di bandara Mutiara, Palu, sesaat sebelum keberangkatan, Capt. Fella meminta quick handling, sesuatu yang tidak biasa ia minta kepada ground handling.
"Entah kenapa kayak diingetin harus buru-buru terbang," tulisnya. dilansir dari tribunnews.com (01/10/2018)
Ketika sudah mendapat izin untuk takeoff, pesawat mulai rolling di runway, Capt. Fella merasakan pesawat bergerak ke kanan dan kiri, getaran terasa mendatar, bukan vertikal. Pada mulanya, Capt. Fella mengira goyangan itu disebabkan oleh permukaan runway yang bergelombang.
Ketika pesawat mencapai ketinggian antara 2.000-3.000 Ft, dan checklist setelah takeoff selesai dilakukan, Capt. Fella melihat gelombang-gelombang aneh di pesisir pantai Palu. Ia pun mengaku sempat merekam video pendek gelombang tersebut. Namun masih belum sadar apa yang terjadi.
"Tahu ada gempa setelah ada info di radio," tulis Capt. Fella. dilansir dari tribunnews.com(01/10/2018).