Pertempuran sengit antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pecah di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncakjaya, Papua. Dalam kontak senjata ini, satu anggota KKSB dalam hal ini Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari kelompok Goliat Tabuni dinyatakan tewas.
Penyerbuan ini pada awalnya memang tak direncanakan karena pada saat itu, anggota TNI sedang berada dalam misi patroli. Namun di tengah perjalanan, pasukan patroli berjumlah 20 orang yang dipimpin Lettu Inf Angga tersebut, dari kejauhan melihat adanya bendera dengan lambang bintang kejora berkibar. Hal ini memicu kecurigaan bahwa lokasi tersebut adalah markas OPM.
Setelah dilakukan pemantauan secara seksama, lokasi tersebut memang benar markas OPM dan bahkan dihuni oleh sekitar 50 orang. Pasukan patroli TNI yang berada dilokasi kemudian menyusun siasat untuk melakukan penyerangan. Hal ini sangatlah berbahaya, mengingat jumlah musuh lebih banyak dibandingkan personel TNI yang ada di lapangan.
Namun kalah jumlah pesonil tersebut sama sekali tak membuat nyali TNI gentar, apalagi mundur. TNI bahkan terlebih dahulu memberikan ultimatum kepada anggota OPM yang ada di lokasi untuk segera menyerah dan menyerahkan persenjataannya. Namun sayang bukannya menyerah, anggota OPM yang merasa terdesak malah kalap dan menembaki ke arah pasukan TNI sehingga kontak senjatapun tak dapat dihindari lagi.
Kontak senjata mematikan yang terjadi selama hampir 30 menit ini, berhasil memukul OPM dan menyebabkan sebagian besar dari mereka pontang-panting serta melarikan diri ke dalam hutan. Akibat peristiwa ini, satu anggota OPM dinyatakan tewas sedangkan dari pihak TNI tak ada satupun korban yang jatuh.
Dalam markas tersebut ditemukan berbagai macam persenjataan seperti senjata laras panjang, revolver, senapan angin dan puluhan amunisi. Hingga informasi ini ditulis, pihak TNI masih menguasai markas OPM tersebut meskipun kerap kali mengalami gangguan dari anggota OPM.
Peristiwa ini hendaknya dijadikan momentum untuk membasmi OPM yang semakin hari, terlihat semakin berbahaya. Serangan ini telah membuktikan bahwasanya para anggota OPM hanya memiliki mental kerupuk karena lebih memilik kabur daripada harus berhadapan dengan pasukan TNI yang notabene berjumlah lebih sedikit.
Bila patroli semacam ini rutin dilakukan, pergerakan OPM akan semakin sempit dan membuat mereka akan tertekan secara mental. TNI harus berani menggebrak dan meningkatkan upaya terhadap perburuan kelompok separatis yang telah berani merongrong kedaulatan NKRI.
Namun hal sangat penting yang harus diingat oleh TNI adalah kelebihan OPM dalam mengenali seluk beluk wilayah setempat. Hal ini telah dimanfaatkan oleh mereka dengan sangat baik untuk melakukan berbagai aksi penyergapan yang pada akhir-akhir ini bahkan telah merenggut nyawa aparat yang bertugas. Hal ini seharusnya menyadarkan pemerintah bahwa penumpasan terhadap OPM ini adalah prioritas utama yang harus segera dilakukan, kamu setuju?