Perubahan perilaku konsumen, salah satunya dari offline ke online tidak dapat dihindari. Hal ini mengakibatkan turunnya nilai penjualan bisnis retail yang mengakibatkan tutupnya beberapa gerai retail besar di Indonesia.
Sedikit dari pelaku bisnis konvensional cepat berpindah menjadi online dengan menjadi penjual di berbagai marketplace seperti tokopedia, bukalapak, dan sebagainya. Sementara yang lain tampak lambat dalam menanggapi hal ini.
Padahal, selain di marketplace, UKM dapat memiliki toko online sendiri sehingga dapat menerima pesanan dan pembayaran pada websitenya sendiri. naasnya, kebanyakan para pelaku UKM tidak mempunyai dukungan teknologi digital untuk membuat toko onlineyang dapat menerima ePayment di website mereka sendiri.
Mengenai hal ini, CEO Omega Soft, Pendopo mendukung komitmen dalam memberdayakan sektor UKM nasional. Dia akan memperkenalkan produk Smart Cashier dan Omega POS (Point Of Sale) yang merupakan perangkat lunak bagi UKM di Indonesia.
Para pelaku bisnis UKM yang memiliki toko konvensional dapat dengan mudah menjadi toko online , dengan biaya yang sangat terjangkau. Karena, perangkat lunak ini terintegrasi penuh dengan stok gudang dan pembayaran online.
Selain itu, dijelaskan juga bahwa hingga kini Omega telah melayani kurang lebih sebanyak 5.000 UKM di Indonesia dan bekerja sama dengan para pelatih dan mentor untuk sosialisasi perangkat lunak ini melalui program Omega Partnership, karena masih banyak pelaku UKM yang belum menggunakan perangkat lunak Omega POS.
Sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com