Bercampur hujan deras, samar-samar suara tangisan bayi terdengar di sekitar areal kuburan desa Desa Palasa, Pulau Poteran, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Mendengar suara jeritan bayi, wanita bernama Bu Rahmi (54) lantas curiga dan penasaran. Kala itu, Bu Rahmi baru saja pulang dari pasar dan melintas di area makam desa, sekitar pukul 08.00 WIB pada hari Rabu (6/3/2019).
Karena penasaran, wanita tersebut tak melanjutkan perjalanan pulang dan kemudian mencari asal sumber suara bayi. Benar saja, Bu Rahmi akhirnya melihat sesosok bayi terbungkus kain jarik (kain batik) menangis tak berhenti.
Ketika didekati, bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut kondisi tubuhnya tak sempurna. Rupanya ia terlahir (maaf), dalam kondisi cacat. Satu kaki kanannya buntung, dan kaki kirinya tak normal.
Spontan, wanita itu langsung menggendong si bayi dan membawanya pulang. Temuan bayi oleh Bu Rahmi ini pun menggegerkan warga desa setempat. Bu Rahmi bersedia merawat bayi malang itu dan menjadi bagian keluarganya. Setelah di bawa ke rumah, bayi mungil tanpa dosa itu dimandikan dan diberi pakaian hangat serta asupan makanan.
Semoga kelak si bayi membawa kebaikan dan keberkahan bagi keluarga Bu Rahmi. Jika suatu saat dia tumbuh menjadi orang sukses dan bermanfaat, sungguh ibu kandung yang tega membuangnya akan sangat-sangat menyesal dunia akhirat.