Ketenangan di Gereja Sonaf Neka Huilelot di Desa Huilelot, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendadak pecah. Penyebabnya karena ada deretan angka dan huruf pada hati ayam yang baru dipotong untuk dikonsumsi. Bagaimana ceritanya?
Peristiwa ini terjadi pada Senin (11/2) sekitar pukul 11.00 Wita. Pendeta dan jemaat saat itu sedang melaksanakan rapat tahunan gereja dan akan ada jamuan makan.
Tiba-tiba salah seorang kaum ibu dari seksi konsumsi bergegas dari dapur menuju ruang gereja tempat rapat digelar. Dia menyampaikan ada tulisan aneh di hati ayam yang hendak dimasak. Semua orang lantas beranjak dari kursinya untuk melihat hati ayam tersebut.
Mereka semua kemudian terperanjat saat diperlihatkan sebuah hati ayam. Di hati ayam berwarna kemerahan tersebut terlihat deretan angka dan huruf berwarna hitam.
"Saya awalnya nggak percaya. Begitu kita ke sana lihat, semua kaget. Ibu-ibu yang masak di belakang bilang mereka sudah cuci berulang-ulang, itu tetap ada tulisan. Jadi sudah mereka lari ke depan dari pintu samping panggil kita," kata Ketua Unit Pembantu Pelayan Kaum Ibu Gereja Sonaf Neka Huilelot, Rosalin Radjakale, saat dihubungi detikcom lewat telepon, Selasa (12/2).
"Ada yang bilang (huruf dan angka di hati ayam) 10D2E01. Kalau yang katong lihat 10DSE01 terus ada angka 2020 di bawahnya. Ada yang bilang seperti bahasa Yunani. Masing-masing punya versi lah," sambungnya.
Seperti yang Rosalin katakan, dia awalnya dia kurang percaya. Dia sempat bertanya kepada tim konsumsi apakah sebelumnya ada yang meletakkan hati ayam itu di tempat tertentu sehingga huruf dan angka tercetak di hati ayam itu. Namun dengan yakin tim konsumsi menjawab, sejak ayam dibelah, sudah ada tulisan dan angka tersebut.
Menurut Rosalin ada 2 ekor ayam yang hendak dimasak untuk konsumsi rapat gereja. Namun dari 2 ekor ayam itu, hanya satu yang di hatinya ada tulisan dan angka. Hati ayam itu pun akhirnya disimpan. Dua ekor ayam tadi tetap dilanjutkan dimasak untuk dikonsumsi. Namun saat itu, menurutnya, hanya sebagian orang yang mau makan karena takut.
Rosalin mengatakan, memang ada banyak penafsiran soal huruf dan angka di hati ayam ini. Ada yang mengaitkannya dengan pertanda baik, ada pula yang mengaitkan dengan bencana.
"Semua pakai versi masing-masing. Katong pikir dengar masing-masing punya pikiran gimana saya nggak tahu karena baru pertama terjadi. Ada yang bilang ada pertanda buruk, ada yang baik. Saya tidak tahu ini rahasia apa," ucapnya.
Hati ayam itu pun akhirnya disimpan di kulkas karena tidak ada yang mau mengonsumsi. Rencananya hati ayam tersebut akan dikubur.