Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah, Cara Cuci Pakaian Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Darah


Kabar kurang menyenangkan datang dari keluarga presiden ke-6 RI.

Ani Yudhoyono, istri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.

Menurut keterangan yang diberikan SBY, istri tercintanya telah menjalani perawatan di National Universtiy Hospital Singapura sejak Sabtu (2/2/2019) lalu.

Sudah hampir dua minggu menjalani perawatan intensif, SBY mengungkapkan penyakit yang diderita oleh istrinya.

Ani Yudhoyono ternyata mengalami sakit yang cukup parah yaitu sakit kanker darah.

"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah.

Dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang intensif di National Universtiy Hospital Singapura," ungkap SBY.

Sebagai seorang suami, SBY pun dengan setia menemani sang istri menjalani perawatan atas penyakitnya tersebut dan meminta maaf karena harus membatalkan semua acara yang telah dijadwalkan untuknya.

"Sebagai seorang suami, tentu saya harus mendampingi Ibu Ani dalam menghadapi ujian dan cobaan Tuhan ini," ujarnya.

Kabar mengenai kondisi kesehatan Ani Yudhoyono yang mengalami kanker darah ini sangat mengejutkan publik.

Publik pun turut prihatin pada sosok perempuan 66 tahun yang biasa dikenal aktif dan ceria ini, kini harus terbaring lemah dan divonis menderita kanker darah.

Kanker darah merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang berbagai usia mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.

Penyakit ini pun bisa menyerang semua orang bahkan yang tak memiliki garis keturunan kanker sekalipun.

Selain dengan menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan, Moms dan keluarga juga harus memperhatikan kebersihan sekitar.

Seorang pakar toksikologi melalui Reader’s Digest mengungkapkan tentang benda di sekitar yang menyebabkan kanker.

Mulai dari sofa, karpet, tirai, penutup jendela, pembersih, pembasmi serangga, kulkas hingga gelas.

Beberapa benda di rumah tersebut disarankan untuk dibersihkan bahkan diganti jika sudah terlalu lama dipakai.

Alasannya tak lain berawal dari kuman maupun bahan pembuatan perabotan tersebut yang bisa saja memicu penyakit kanker.

Selain perabotan rumah tangga, ternyata barang yang selalu menempel di tubuh kita juga bisa menyebabkan kanker, Moms.

Terutama pakaian dan kaos kaki serta sepatu yang kita kenakan dan bersentuhan langsung dengan tubuh kita.

Bukan dengan sering menggonta-ganti pakaian dan sepatu dengan yang baru bisa membuat Moms tetap sehat.

Namun, hal yang paling harus diperhatikan Moms disini adalah teknik mencuci pakaian dan sepatu.

Apalagi bagi Moms yang mencuci pakaian dengan teknik dry cleaning atau mencuci kering seperti yang biasa ada pada jasa laundry.

Melansir dari kompas.com, teknik mencuci pakaian dengan cara ini memiliki kandungan perchlorethylene di dalamnya.

Bahkan kimia yang juga biasa disebut tetrachloroethylene tersebut merupakan zat untuk mengeringkan pakaian.

Kandungan perchlorethylene itu juga bisa ditemukan pada semir sepatu atau pembersih kayu.

Sebuah studi penelitian di America Cancer Society mengemukakan bahwa paparan perchlorethylene bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.

Bukan kanker kulit melainkan berisiko terserang kanker darah, salah satu nya kanker sel darah putih (leukemia) dan kanker paru-paru.

Paparan zat kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui udara yang terhirup oleh pernapasan kita.

Akan tetapi, perlu diketahui risiko tinggi kanker akibat zat kimia perchlorethylene bisa terjadi jika Moms sering terpapar dan dalam jumlah banyak.

Seperti halnya para pegawai laundry yang sering menggunakan bahan tersebut.

Atau jika Moms juga melakukan pencucian dengan bahan kimia itu di rumah setiap harinya maupun sering menggunakan jasa laundry.

Untuk itu, ada baiknya Moms untuk menggunakan masker ketika mencuci dan menjemur pakaian serta menyemir sepatu.

Trik tersebut juga berlaku saat Moms menyetrika pakaian menggunakan pelembut pakaian agar tidak terpapar langsung.

Related Posts

Load comments