Pengakuan Mengejutkan Kapten Sriwijaya FC! Ditelpon Mafia Bola Hingga Ditawari 400 Juta!


Kapten Sriwijaya FC asal Korea, Yu Hyun Koo mengaku bahwa dirinya pernah didekati komplotan mafia bola yang bermaksud mengajak kompromi pengaturan skor pada pertandingan Liga 1 2018.

"Mereka (mafia) telepon-telepon saya trus, WA juga. Tapi saya tidak mau, karena saya tahu ini uang kotor," ungkap Yu di Palembang, Minggu.

Yu juga mengatakan bahwa dirinya tidak tahu persis kapan hal itu terjadi, namun ia memastikan hal tersebut terjadi setelah laga Sriwijaya FC melawan Bhayangkara FC. Sampai sekarang, Yu mengaku tidak mengenal siapa pihak yang sudah menelponnya itu dan menawarkan uang senilai Rp400 juta.

"Saya tidak tahu, siapa mereka. Tapi yang jelas saya ditawari uang Rp400 juta buat bagi teman-teman, terserah saya yang pilih. Bisa kiper, pemain belakang, pokoknya terserah saya, ujar dia.

Pasca kejadian itu, Yu mengaku jika dirinya langsung melapor ke manajer tim Ucok Hidayat karena merasa khawatir akan berimplikasi negatif terhadap dirinya.

"Saya takut ada masalah, apalagi orang ini (mafia) mau ajak ketemu, paksa-paksa walau saya tidak mau," ungkap pemain asal Korea Selatan yang sudah merumput di Sriwijaya FC sejak tiga tahun lalu ini.

Kekhawatiran Yu ini memang sangat wajar karena dirinya mengaku menyaksikan sendiri, bagaimana karir teman-temannya di kampung halamannya Korea menjadi hancur gara-gara mafia bola. Bahkan dua sahabatnya nekat sampai bunuh diri karena tidak mampu menanggung beban selalu dirongrong oleh komplotan mafia bola.

"Banyak teman-teman di Timnas(di negara asalnya) yang ditangkap polisi. Belum lagi ada yang bunuh diri, karena sekali kita berhubungan dengan mafia bola maka sampai kita pensiun sama dia terus. Saya tidak mau begini,"ujar dia.

Adanya pengaturan skor di kancah sepak bola Tanah Air memang kembali mencuat setelah sejumlah pihak buka-bukaan di sebuah acara bincang-bincang Najwa Shihab di sebuah televisi swasta Trans7 dengan tajuk "PSSI Bisa Apa" pada Rabu (28/11) lalu.

Pengakuan manajemen klub Madura FC soal tawaran uang untuk kesepakatan pengaturan skor sebaiknya bisa menjadi momentum baru PSSI dalam memberantas kongkalikong yang mencederai sportivitas ini.

Related Posts

Load comments