- Home
- No Label
- Tragedi 'Surabaya Membara’ Memakan Korban, Gak Nyangka Ini Kata Tri Rismaharini
Tragedi 'Surabaya Membara’ Memakan Korban, Gak Nyangka Ini Kata Tri Rismaharini
Suasana sukacita yang harusnya dirasakan seluruh ratusan penonton drama kolosal 'Surabaya Membara’ berubah menjadi hal mencekam dan kepanikan saat rangkaian kereta melintasi jembatan atau viaduk di depan Kantor Gubernur Jawa Timur.
Belasan penonton di atas jembatan tiba-tiba terjatuh dari ketinggian sekitar 5 meter hingga 7 meter tersebut.
Kejadian tersebut mengakibatkan sedikitnya 20 korban mengalami luka-luka dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia akibat terseret kereta api.
Dilansir Kapanlagi.com (10/11/2018) Terkait acara yang bertujuan memperingati hari pahlawan itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, akhirnya buka suara.
Tri Rismaharini mengaku tidak ada koordinasi yang dilakukan pihak panitia acara drama kolosal Surabaya Membara dengan pihak Pemkot Surabaya.
"Kami tidak ada koordinasi. Tahun ini yang jelas, saya tidak ngomong tahun kemarin, tapi tahun ini tidak ada," tutur Tri Rismaharini.
Tidak ada yang menyangka acara yang selalu digelar tahunan ini rupanya tak mengantongi ijin dari Pemkot Surabaya.
Tak hanya itu, Wali Kota Tri Rismaharini menuturkan jika pejabat di tingkat daerah pun tidak mengetahui acara tersebut.
"Jadi, pertama kami tidak tahu, saya cek mulai camat, semua asisten Sekretaris Daerah semalam tidak ada yang tahu."
"Saya pun nggak ngerti, saya tahu setelah kejadian, jadi tidak ada surat pemberitahuan dan izin sama sekali, jadi saya jangan ditanya itu karena kami tidak tahu sama sekali, jadi tolong tanya panitia," tutur Tri Rismaharini lagi.
Namun, menurut pengakuan koordinator acara drama kolosal Surabaya Membara, Taufik, mengatakan pihak panitia sudah berkoordinasi dengan pemerintah jauh sebelum acara digelar.
Hal itu mengingat acara seni ini sudah merupakan agenda tahunan yang rutin digelar sejak 4 tahun belakangan.
"Sebenarnya kami sudah berkoordinasi jauh-jauh dari unsur pemerintah juga karena ini memang agenda tahunan," ucap Taufik.
Saat ini, seluruh korban luka luka masih dirawat di tiga rumah sakit di Surabaya. Masing-masing Rumah Sakit Suwandi, Rumah Sakit PHC, dan RumahSakit Dokter Soetomo Surabaya.
Related Posts
Load comments