Di sebuah desa, tersebutlah seorang pedagang beras bernama Pak Ali. Ia adalah pedagang yang ulet dan rajin, satu hal yang membuatnya terkenal baik hati adalah ia selalu memuaskan pelanggannya.
Beras yang ia jual adalah beras yang berkualitas tinggi, tanpa oplosan, dan tanpa kecurangan, dengan harga yang meringankan masyarakat.
Tentu saja, masyarakat yang membeli beras padanya merasa senang karena selalu terpuaskan, baik dari segi pelayanan maupun dari kualitas beras.
Perbuatan baik Pak Ali yang jujur, membuat kios miliknya selalu digandrungi banyak pembeli. Hal itu berlangsung lama.
Setiap hari, walaupun begitu ramai pembeli, Pak Ali hanya mengambil keuntungan sedikit dari penjualannya, ia berprinsip seperti cara dagang Rasulullah yang hanya mengambil sedikit keuntungan, yang penting langgeng dan bermanfaat.
Tak terasa, 20 tahun sudah Pak Ali berdagang. Ada sesuatu yang ia pendam selama waktu 20 tahun itu, ”Sudah 20 tahun aku berdagang, tapi sampai saat ini aku belum jadi orang kaya raya, apa yang sebaiknya aku lakukan?” kata Pak Ali dalam hatinya.
Bisikan hati Pak Ali didengar dan dimanfaatkan oleh setan yang tidak pernah lengah menggoda manusia, setan pun membisikkan sesuatu ke telinga Pak Ali,
”Hai Ali, kalau seperti ini terus yang kamu lakukan, sampai tua juga kamu tidak akan jadi kaya, kini pelangganmu sudah banyak, apa salahnya menaikkan harga, dengan begitu penghasilanmu akan bertambah dan kamu bisa cepat kaya."
Apa yang dibisikkan setan, masuk ke dalam relung hati Pak Ali. Dan rupanya ia melakukan apa yang diinstruksikan oleh setan, ia menaikkan harga beras walaupun dari para petani tidak naik.
Kini, setitik kotoran sudah bersarang di hati Pak Ali, dan ini memudahkan setan untuk menggodanya lagi.
"Bagaimana...? Terasa kan hasilnya? Uangmu jadi lebih banyak. Jika kau mau bermandikan uang, lakukanlah sedikit kesalahan, jangan banyak-banyak sedikit saja. Oploslah berasmu dengan kualitas yang lebih jelek, toh sama-sama beras, apa bedanya? Tidak akan berpengaruh apa-apa." bisik setan lagi.
Ternyata Pak Ali menuruti lagi bisikan setan itu, ia sudah melunturkan prinsipnya dan termakan rayuan setan, demi harta semata.
Lama-kelamaan, pelanggan Pak Ali mulai mengeluh, banyak di antara mereka yang protes, ada yang menemukan kutu di beras yang dibelinya, ada yang mengeluhkan banyak gabahnya, ada yang bilang berasnya tidak enak dan banyak keluhan yang lain.
Akhirnya, wajah-wajah yang dulu di kenal Pak Ali mulai hilang, berpindah ke pedagang beras yang lain dan akhirnya Pak Ali gulung tikar.
PELAJARAN
Harga diri dan reputasi baik, yang dibangun Pak Ali selama 20 tahun, hancur dalam hitungan minggu.
Betapa menjaga muru'ah dan reputasi itu sangat penting, saya selalu ingat akan nasihat ulama bahwa, 'setan itu tidak pernah tidur dan tidak putus asa menggoda manusia. Setan akan terus menggoda di kala kita lalai mengingat Allah Swt.'
Banyak kasus di sekitar kita, karena tidak bisa menjaga reputasinya, prestasi hancur dalam sekejap. Seorang guru yang dipenjara karena menganiaya muridnya, seorang artis mencabuli fansnya, seorang kepsek yang membocorkan soal ujian, dan sebagainya.