The Green Hilton Memorial Agreement adalah perjanjian antara Amerika diwakili John FK dan Indonesia yang diwakili Soekarno dan perwakilan dari Swiss William Vouker. Dalam perjanjian tersebut Amerika setuju untuk mengakui bahwa kekayaan Indonesia ada berbentuk emas jumlahnya 57 ribu metrik ton emas.
Presiden soekarno yang meminjamkan harta yang dia sebut harta amanah ini untuk membantu amerika yang mengalami kesulitan ekonomi setelah perang dunia usai.
Safari ANS selaku penulis buku harta amanah soekarno mengatakan bahwa banyak pejabat indonesia yang menelusuri harta tersebut. Meskipun sebelumnya sempat tidak percaya. Menteri kabinet SBY dan megawati pun pernah menelusuri harta milik soekarno ini.
Safari ANS pun menuturkan bahwa megawati pernah langsung ke swiss namun harta ini adalah harta amanah atau harta bangsa indonesia bukan untuk megawati meskipun dia anaknya. Menurut safari Dokumen Grand Hilton masih terpecah, cerai berai belum sepenuhnya utuh ada 12 halaman lebih. Ini merupakan konspirasi internasional untuk menghilangkannya. Dokumennya ada yang asli dan palsu. Saya tidak pegang yang asli, ada (yang asli) dipegang orang. Saya pernah lihat yang asli tapi tidak boleh difoto,"
Konon katanya Kematian presiden amerika john FK ada hubungannya dengan the green hilton memorial argeement. Dengan dokumen yang menunjukaan keabsahan perjanjian tersebut, bisa di simpulkan bahwa amerika berhutang besar kepada indonesia, dan Amerika bisa seperti sekarang karna bantuan dari emas Indonesia.