Hari itu, sekitar pukul 16.00 waktu setempat, cuaca masih sedang terik. Seorang anggota polisi bernama Sidiq memutuskan beristirahat sejenak di sebuah warung untuk melepas dahaganya. Sidiq sendiri merupakan seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kuranji, Kalimantan Selatan yang bertugas mengunjungi warga setiap hari.
Saat sedang beristirahat di warung, Sidiq melihat ada tiga anak SD berseragam pramuka yang sedang melintas. Sebuah pemandangan aneh pun segera menarik perhatian Sidiq saat melihat ketiga anak itu. Saat ketiga anak itu melintas, perhatian Sidiq tertuju kepada salah satu anak bernama Dinul yang rupanya sedang mengenakan sepatu robek dan kumal. Sidiq pun merasa kasihan dengan anak itu, ia pun segera memanggil anak tersebut untuk menghampirinya.
Setelah Dinul menghampiri pak Sidiq dan berbincang dengannya. Pak Sidiq pun membawa Dinul naik motor, anak itu sendiri tak tahu ia akan dibawa kemana oleh polisi yang baru saja bertemu dengannya itu. Sidiq kemudian menghentikan laju motornya di sebuah pasar yang berjarak sekitar 300 meter dari warung tempatnya beristirahat tadi. Sidiq lalu mencari sebuah toko sepatu, ia kemudian meminta Dinul untuk memilih sepasang sepatu.
Dinul sempat merasa bingung mengapa polisi yang baru dikenalnya itu memintanya memilih sepatu. Dinul pun sempat menanyakan mengapa pak Sidiq memintanya memilih sepatu. Namun, polisi itu tetap mendesaknya untuk memilih sepatu kesukaannya. Dinul pun akhirnya melaksanakan keinginan Sidiq.
Dinul pun memilih sepasang sepatu berwarna hitam. Setelah Dinul menentukan pilihannya, Sidiq pun memakaikan sepatu tersebut kepada Dinul. Sidiq lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan uang pribadinya untuk membayar sepatu plus dua pasang kaus kaki untuk Dinul. Harga sepatu itu adalah Rp 150 ribu plus 2 pasang kaus kaki jadi total harganya menjadi Rp 180 ribu. Walaupun harga sepatu itu tak terlalu mahal tapi ketulusan Sidiq menolong anak itu tidak ternilai harganya.
Dinul pun tersenyum sumringah saat menerima sepatu barunya. Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Sidiq. Setelah membelikan sepatu, Sidiq berpesan kepada Dinul untuk lebih rajin belajar. Rupanya Sidiq merasa kasihan dengan Dinul sebab ia terkenang saat ia masih kecil dahulu. Saat itu, Sidiq juga sering mengenakan sepatu koyak bahkan tak jarang ia terpaksa tak mengenakan sepatu sama sekali untuk berangkat ke sekolah. Hal itulah yang membuat Sidiq ingin menolong Dinul. Kisah pak Sidiq itu pun menjadi viral dan mendapatkan banyak pujian dari warganet.
Semoga semakin banyak polisi di negeri ini yang memiliki kebaikan hati seperti pak Sidiq.